Banyak gamers yang mengenal Crytek sebagai developer terkenal dibalik game engine miliknya yakni Cry Engine yang telah mengantarkan game Crysis menjadi salah satu game FPS terbaik di masanya. Tidak hanya menawarkan cerita trilogi yang apik, Crysis juga terkenal akan tampilan grafis yang memukau yang hampir tidak terkalahkan di jamannya.

Walaupun sudah tidak seaktif dahulu dalam menghadirkan game baru, namun Crytek dikabarkan tetap aktif dalam pengembangan game engine miliknya, salah satunya menyuntikan fitur “kekinian” yakni real-time raytracing pada game engine miliknya. Menariknya Crytek berhasil membuktikan bisa menghadirkan fitur tersebut tanpa butuh fitur “RTX” yang hanya ada eksklusif hadir di kartu grafis Geforce RTX 20 series.

Crytek menampilkan kemampuan real-time raytracing pada demo Neon Noir miliknya yang berjalan menggunakan kartu grafis Radeon RX Vega 56, demo ini menggunakan teknik real-time raytracing untuk efek refleksi kaca dan percikan air. Crytek berhasil merancang fitur refleksi tersebut tanpa menggunakan fitur Screen Space Reflections (SSR) yang eksklusif hanya mendukung kartu grafis Nvidia saja, sehingga bisa digunakan oleh semua kartu grafis mainstream yang ada di pasaran.

Fitur real-time Ray Tracing tersebut sudah terintegrasi dengan Cry Engine versi 5.5 dan sementara mendukung DirectX 11 saja, namun ke depan Crytek akan menghadirkan dukungan DirectX 12 dan Vulkan API agar memaksimalkan performa fitur real-time raytracing tersebut. Crytek akan menghadirkan informasi lebih lengkapnya pada ajang GDC tentang demo Neon Noir tersebut. Pengumuman Crytek tersebut menunjukan kepada gamers bahwa fitur real-time raytracing sejatinya bisa dinikmati oleh banyak orang.